Walaupun ustaz nie orang sekampung i.e lebih tepat orang Rawang (bangga sebentar disitu..), tak pernah berkesempatan bertemu secara dekat. Rezeki Allah maha luas, dibumi UK jauh dari tanah air, berpeluang bertemu depan-depan dan bertegur sapa sepatah dua. Gembira bila ustaz masih ingat arwah abah, maka kuperkenalkan diri sebagai anaknya.
"Masyaallah, kenapa tak kenalkan diri awal-awal (segan kot ustaz, siapalah saya huhu...). Ayah kamu.........." Sebak jadinya diri ini bila ustaz meneruskan bicara..
Sekarang baru faham, mengapa abah kadang-kadang keluar malam setelah seharian sibuk dengan urusan kerja. Mengapa dipondok usang itu hatinya sering terpaut. Bersama-sama mereka, walaupun disini, sering membuat aku rindu padanya. Moga pertemuan yang sebentar cuma ini, ada semangat yang dapat ditiupkan pada diri, untuk terus thabat atas jalan ini. Bersendirian, sungguh aku tidak mampu. Moga Dia hadirkan seseorang yang tidak akan pernah jemu mendidik diri ini untuk terus mengenaliMu. Pemilik cintaku, setelah Allah dan Rasul.. Amin....
~ tidak banyak yang ada pada diri untuk kuberi,
sekadar coretan kecil, moga ada erti ~